Kajian Teknis Rencana Pembangunan Jembatan Berdasarkan Analisa Nilai Ekonomi Transportasi (Studi Kasus Jembatan Lamreung – Limpo)
Abstract
Jembatan Lamnyong adalah salah satu penghubung yang paling padat saat ini yang menghubungkan antara kawasan kota dan sekitarnya menuju ke kampus Universitas Syiah Kuala Darussalaam. Pergerakan orang dan barang antara kawasan Ulee Kareng disebalah Timur pada saat ini bertumpuk pada Jembatan Lamnyong yang beban lalu lintasnya sangat padat, sesusai denan hasil survey dan analisa data untuk kinerja jalan pada ruas Jalan T. Nyak Arief dengan volume lalu lintas sebesar 2.644 smp/jam dengan kapasitas 2.454 smp/jam diperoleh nilai derajat kejenuhan DS = 1,08 > 0,75 (Noviar, 2011) sebagaimana yang diisyaratkan oleh MKJI (1997). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan akses jaringan jalan alternatif yang lebih ekonomis dengan melakukan kajian dan analisa nilai ekonomi terhadap rencana pembangunan Jembatan Lamreung – Limpok dengan unsure penghematan BOK, penghematan waktu perjalanan dan nilai waktu. Metode yand digunakan dalam pengelohan data adalah berpedoman pada Pedoman Perhitungan Biaya Operasional Kendaraan Departemen PU (2005) yang meliputi biaya tidak tetap (fixed cost) untuk perhitungan OK dan MKJI (1997) untuk waktu perjalanan. Hasil analisa data dengan scenario do nothing diperoleh volume lalu lintas sebesar 584 smp/jam, skenario do something 1 sebesar 292 smp/jam dan do something 2 sebesar 409 smp/jam. Besarnya penghematan BOK dengan skenario do something I sebesar Rp.7.244.388,739,51 per tahun. Waktu perjalanan yang dibutuhkan pada skenario do nothing adalah 15 menit setiap kali perjalanan. Dengan adanya pembangunan jembatan Lamreung – Limpok, Kabupaten Aceh Besar waktu yang diperlukan untuk setiap perjalanan dari simpang BPKP menuju kawasan Kampus Universitas Syiah Kuala adalah 8 menit. Maka diperoleh penghematan waktu selama 7 menit setiap perjalanan jika melewati jembatan ini.
Kata kunci : Biaya Operasional Kendaraan dan Studi Kelayakan
References
Anonim (2010), Penghematan Waktu Perjalanan (Wikipedia.org, 2010)
Anonim (2007), Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Bina Jalan Kota (BINKOT).
Anonim (2005), Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), Economic Internal rate of return (EIRR) dan First Years Rate of Return (FYRR) serta Analisis Kepekaan (Sensivity Analysis) (balitbang PU, 2005)
Anonim (2005), Penghematan dan Pemeliharaan jalan dan Jembatan (Maintenance Benefits) (Balitbang PU, 2005)
Anonim (2005), Pedoman Perhitungan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) Bagian I : Biaya Tidak Tetap (Running Cost), Departemen PU, Jakarta.
Anonim (2006), Pedoman Perhitungan Biaya Operasional Kendaraan, Pacifik Consultant International (PCI).
BPS (2009), Letak Geografis, Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.
Balitbang Departemen PU-2005, Tentang Biaya Proyek.
Bukhari, R.A & Sofyan (2002) Rekayasa Lalu Lintas I, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh (2008), Detail Engineering Design (DED) Jembatan Lamreung-Limpok.
Giatman (2005), Ekonomi Teknik: Evaluasi Investasi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Leksmono (2008), Rekayasa Lalu Lintas Cetakan I.
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2004, Tentang jalan (Pengertian Jembatan)
Pedoman Konstruksi dan Bangunan (2005), Tentang Pra Studi Kelayakan proyek alan dan Jembatan
Raharjo (2007), Ekonomi Teknik; Analisa pengambilan Keputusan, Andi, Yogyakarta.
Tamin (2008), Perencanaan, Pemodelan dan Rekayasa Transportasi, ITB, Bandung
Undang-undang No. 38 Tahun 2004, Tentang jalan (Pengertian Jalan)
Undang-undang No. 34 Tahun 2006, Tentang jalan (Aspek Teknis)
Refbacks
- There are currently no refbacks.