Kuat Tekan Beton akibat Dipanaskan Untuk Faktor Air semen 0,4 dengan Jenis Portland Cement
Abstract
Kebakaran gedung merupakan peristiwa yang sering terjadi dan merugikan umat manusia akibat dari kebakaran. Gedung yang sebagian besar dari konstruksi beton akan mengalami penurunan kekuatan. Untuk mengatasi hal ini salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah mengetahui kondisi beton tersebut setelah mengalami proses pembakaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi beton setelah mengalami pembakaran dengan suhu tertentu. Rancangan campuran beton (mix design) dilaksanakan dengan menggunakan metode ACI Standar 211.1-77. Benda uji berbentuk silinder dengan ukuran panjang 30 cm dan diameter 15 cm, dicor sebanyak 57 buah. Pemanasan benda uji dilakukan setelah benda uji mencapai umur 28 hari. Pemanasan dilakukan dalam tiga tingkat suhu benda uji diapanaskan dalam tiga tingkat temperatur yaitu : 200°C, 400°C, dan 600°C. Tiap tingkat suhu benda uji dipanaskan dalam tiga kategori waktu yaitu 1 jam, 2 jam dan 3 jam masing-masing sebanyak 3 benda uji. Pengujian desak beton dilakukan dengan mesin uji tekan dengan kapasitas 100 ton. Dari tahapan penelitian menghasilkan suatu kesimpulan bahwa beton yang telah melewati proses pembakaran atau pemanasan mengalami penurunan kekuatan desak. Dalam penelitian ini temperature maximum yang diberikan sebesar 600°C, pada kondisi ini ikatan antara material penyusunan mortal beton sangat lemah sekali, sehingga pada waktu pembeban saat tercapai beban maksimal beton runtuh total.
Kata Kunci : Kuat tekan beton, temperature, beban.
References
Scholten, J. A., 1965, “Strenght of Wood Joint Made with Nails, Staples, or Screws”, Department of Agriculture, D. C., Research Note FPL 0100, Washington.
ASTM, 1981, American Society for testing and Material, Annual B.
ook, Part 22, Michigan.
Malhotra, S.K, and Sukumar, A.P., 1989, “A Simplified Design Procedure for Built-up Wood compression Member, Canadian.
Society for Civil Engineering Annual Conference, Canada.
Zahn, J.J., 1986, “Design of Wood Member Under Combined Load”, Structural Engineering, USA.
Jauhari, T. 1997, “Perilaku Lentur Balok Kayu Meranti”, Banda Aceh.
Bandaro, M. S., 1995, “Kekuatan Sambungan Tarik Kayu Meranti dengan Alat Sambung Paku”, Banda Aceh.
Refbacks
- There are currently no refbacks.