MISKONSEPSI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PADA MATERI BANGUN DATAR SEGI EMPAT

Elva Wirda, Arhamni Arhamni

Abstract


Matematika dikenal dengan ilmu pengetahuan yang abstrak, sehingga diperlukan pola pikir yang baik dan benar dalam mempelajari matematika. Hal ini diperlukan agar pemahaman siswa terhadap konsep matematika yang abstrak tidak salah dan terjadi miskonsepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan miskonsepsi siswa sekolah menengah pertama pada materi bangun datar segi empat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMPN 16 Banda Aceh yang terdiri dari tiga siswa (S1, S2, danS3) yang paling banyak mengalami miskonsepsi. Pemilihan subjek menggunakan teknik pemilihan sampel bertujuan (purposive sampling) dan didasarkan pada miskonsepsinya dan kelancaran komunikasi (lisan dan tulisan) siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes tertulis yang kemudian dilanjutkan dengan wawancara. Data yang diperoleh kemudian dilakukan triangulasi untuk memeriksa keabsahan data. Data dianalisis dengan tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Miskonsepsi pada materi persegi dan persegi panjang siswa S1 adalah miskonsepsi akibat kesalahan klasifikasional, korelasional dan teoritik. Kesalahan klasifikasional ditandai dengan siswa S1 tidak tepat dalam menentukan jenis, sifat dan bentuk persegi dan persegi panjang, kesalahan korelasional ditandai dengan subjek S1 tidak tepat dalam menentukan hubungan antara konsep persegi dan persegi panjang, dan kesalahan teoritik ditandai dengan siswa S1 salah dalam memberikan argumennya tentang persegi dan persegi panjang; (2) Miskonsepsi pada materi jajargenjang siswa S2 adalah miskonsepsi akibat kesalahan klasifikasional dan teoritik. Kesalahan klasifikasional ditandai dengan siswa S2 tidak tepat dalam menentukan sifat dari jajargenjang. Sedangkan kesalahan teoritik ditandai dengan siswa S2 salah dalam memberikan argumennya tentang jajargenjang; dan (3) Miskonsepsi pada materi belah ketupat siswa S3 adalah miskonsepsi akibat kesalahan klasifikasional. Kesalahan klasifikasional ditandai dengan siswa S3 tidak tepat dalam menentukan sifat dari belah ketupat

Keywords


Miskonsepsi, Bangun Datar Segi Empat

Full Text:

PDF

References


Asma, N. M. (2002). Model Pembelajaran untuk menanggulangi Miskonsepsi Bidang Studi Fisika SMU dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pendidik di Sumatera Barat. Laporan Penelitian Padang: FMIPA Universitas Negaeri Padang.

Blizak, D. (2009). Students Misconceptions about Light in Algeria. Algeria: UMBB. http://spie.org/etop/2009_4.7.35.pdf, diakses pada 3 Desember 2012.

Confrey, J. (1992). What Constructivism Implies for Teaching. In Journal For Research In Mathematics Education (Ed). Constructivism Views On The Teaching And Learning Of Mathematics. Virginia : National Council of Teachers of Mathematics

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.

Gagne, R. M. (1970). The Conditions Of Learning. Hlm. 12-24. New York: Rinchoot and Winston Inc.

Johar, R. (1997). Penerapan model belajar perubahan konseptual dengan CLS pada topik perbandingan di kelas II SMP Khadijah Surabaya. Tesis. Surabaya : Universitas Pascasarjana IKIP Surabaya.

Novak, J. D & Gowin, B. (1985). Learning How to Learn. Cambrige University Press

Piaget, J. (1968). Child Psychology. New Jersey : Prentice Hall.

Purba, J. (2004). Pengembangan dan Implementasi Model Pembelajaran Sains Menggunakan Pendekatan Pemecanan Masalah. Makalah disampaikan pada KONASPI V 2004. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Salirawati, D. (2010). Pengembangan Instrumen Pendeteksi Miskonsepsi kesetimbangan Kimia pada Peserta Didik SMA. Yogyakarta: UNY. Tersedia di http://www.geogle.co.id. Jurnal Nasional: Ciri-ciri Miskonsepsi staff.uny.ac.Disertasi. Pdf.bmk diakses 29 januari 2013.

Soedjadi, R. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Konstanti Keadaan Masa Kini Menuju Harapan Masa Depan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasiaonal.

Sumadji., Suparno, P. & Wilarjdjo, L. (1998). Pendidikan Sain yang Humanistis. Yogyakarta: Kanisius.

Suparno, P. (1997). Filsafat Kontruktivisme dalam Pendidikan. Jakarta: Garasindo.

Suparno, P. (2005). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: Grasindo.

Wartono. (2004). SAINS. Materi Pelatihan Terintegrasi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Wilantara, I Putu Eka. (2003). Implementasi Model Belajar Konstruktivis dalam Pembelajaran Fisika untuk Mengubah Miskonsepsi Siswa Ditinjau dari Penalaran Formal Siswa. Tesis tidak diterbitkan. Singaraja: PMIPA STKIP Singa Raja.




DOI: https://doi.org/10.37598/pjpp.v9i2,%20Oktober.1757

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh by Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Based on a work at http://ejournal.unmuha.ac.id/index.php/pedagogik.