PENERIMAAN DIRI DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA IBU YANG MEMILIKI

Ayu Safira

Abstract


Cerebral palsy merupakan istilah yang menggambarkan keadaan kelumpuhan yang disebabkan gangguan menetap di otak, sehingga mengalami kesulitan mengoptimalkan fungsi tubuhnya secara normal. Orang tua yang memiliki anak cerebral palsy akan sulit menerima kenyataan bahwa anaknya mengalami kelainan terlebih pada ibu. Penerimaan diri yang kurang pada ibu akan berakibat pada kurangnya rasa percaya diri yang dimiliki ibu dalam kehidupan bermasyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penerimaan diri dengan kepercayaan diri apad ibu yang memiliki anak cerebral palsy di klinik Fisioterapi Solo Sakti Husada Banda Aceh.

Penelitian ini merupakan penelitian populasi yang melibatkan seluruh anggota populasi untuk menjadi subjek penelitian dengan jumlah anggota populasi 40 subjek, yaitu ibu-ibu yang memiliki anak celebral palsy di klinik Fisioterapi Solo Sakti Husada Banda Aceh. Teknik pengumpulan data menggunakan skala penerimaan diri dan skala kepercayaan diri pada ibu-ibu di klinik Fisioterapi Solo Sakti Husada Banda Aceh. Analisis data penelitian menggunakan korelasi product moment dengan koefisien korelasi r = 0,799 dengan nilai P = 0.000 (P<0,01) artinya hipotesis yang diajukan diterima dengan hasil adanya hubungan positif yang sangat signnifikan antara penerimaan diri dengan kepercayaan diri dengan r2 = 0,638 (63,8%) dan 36,2% dipengaruhi oleh faktor lain.

Hal ini menjelaskan bahwa ibu yang memiliki penerimaan diri yang baik maka akan memiliki kepercayaan diri yang baik dan begitupun sebaliknya, semakin buruk penerimaan diri ibu maka semakin buruk pula kepercayaan dirinya.

 

Kata kunci :  Penerimaan Diri, Kepercayaan Diri, dan cerebral Palsy.


References


Azwar, S. 2010. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. 2010. Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Chaplin, J.P. 2005, Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta, Rajawali Pers.

Dina, YS. 2010. Hubungan antara Penerimaan Diri dengan Kompetensi Interpersonal pada Remaja Putri Panti Asuhan. Skripsi (Tidak Diterbitkan), Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Efendi,M. (2008), Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan, Jakarta, Bumi Aksara.

Hadi, S. 2004. Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Andi.

Hakim, T. 2002, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, Jakarta: Puspa Swara.

Hurlcok, E.B. 2004, Psikologi Perkembangan suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta, Erlangga.

Hurlcok, E.B. 2005, Perkembangan Anak Jilid II, Edisi Keenam, Jakarta, Erlangga.

Maulina,B. & Sutatminingsih, R. 2005. Stres ditinjau dari Harga Diri pada Ibu yang Memiliki Anak Penyandang Retradasi Mental. Psikologia. Vol 1. No. 1: 9 -18.

Megawati, 2010. Perbedaan Self Confidence Siswa SMP yang Aktif dan Tidak Aktif dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMPN 1 Perbaungan. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Sumatera Utara: Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

Pham,C.N. 2007. Aim High Fly Fast: Strategi Meraih Impian Terbesar Anda, Jakarta: Gramedia: Pustaka Utama.

Santoso, M. & Setiadarma, M.P. 2005. Hubungan antara Rasa Percaya Diri dan Agresivitas pada Atlet Bola Basket. Jurnal Phornesis. Vol. 7. No. 1: 51 – 64.

Suharso, D. 2006. Cerebral Palsy Diagnosis dan Tatalaksana. Surabaya: FK Unair RSu Soetomo.

Supranto, 2006. Statistik: Teori & Aplikasi, Edisi 6, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Susanti, F.R. 2008. Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Penyesuaian Sosial Siswa Kelas VIII SMP Santa Maria Fatima. Jurnal Psiko-Edukasi. Vol. 6, No. 1, 2008: 21 – 33.

Unger, R & Crawford, M. 2004. Women and Gender: A Feminist Psychology. USA: The McGraw, Inc.

Uqshari. Y. 2005. Percaya Diri Pasti. Jakarta. Gema Insani.

Walgito, B. 2000. Peran Psikologi di Indonesia. Yogyakarta: Yayasan Pembina Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Wicaksono, T.S.A. 2010. Penerimaan Diri. http://www.scribd.com. diakses pada tanggal 11 November 2011.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.