FAKTOR TERJADINYA PENULARAN TB KONTAK SERUMAH DI KABUPATEN ACEH BESAR

Evy Syahputri, Asnawi Abdullah, Nizam Ismail

Abstract


Latar Belakang: Pada tahun 2017 di seluruh Provinsi Aceh ditemukan jumlah kasus baru BTA positif (BTA+) sebanyak 3.410 kasus. Kejadian TB paru di Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2016 terdapat 296 orang penderita, kemudian pada tahun 2017 diketahui adanya peningkatan kasus TB paru menjadi 312 orang dan kasus TB paru kembali meningkat pada tahun 2018 menjadi 483 kasus, Puskesmas Ingin Jaya, Baitussalam dan Kuta Baro merupakan Puskesmas dengan kasus TB terbanyak. Faktor risiko penularan tuberkulosis adalah faktor lingkungan dan faktor perilaku. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan study case control yang dilakukan pada bulan Agustus 2019 di Puskesmas Ingin jaya, Kuta Baro dan Baitussalam. Partisipan dalam penelitian ini adalah penderita TB dugaan kontak serumah sebanyak 14 orang (kelompok case) dan 42 penderita TB non kontak serumah (kelompok kontrol). Hasil: Hasil penelitian diketahui ada hubungan dengan lama kontak dengan penderita (p value 0.013), kepatuhan minum obat (p value 0.015), kebiasaan buang dahak/batuk (p value 0.007), ventilasi rumah (p value 0.005), kepadatan hunian (p value 0.012) dan status gizi (p value 0.012) dengan terjadinya penularan TB kontak serumah di 3 wilayah kerja Puskesmas. Saran: Disarankan kepada Seksi Program Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Aceh Besar agar dapat membuat suatu kebijakan dalam pengobatan TB paru.

Full Text:

PDF

References


Achmadi, U. F., Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah, Jakarta: UI-Press; 2013.

Fatimah, S., Faktor Kesehatan Lingkungan Rumah yang Berhubungan dengan Kejadian TB Paru di Kabupaten Cilacap Tahun 2008, Universitas Diponegoro; 2008.

Indreswari, S. A., Suharyo, S., Kadar Interferon Gamma pada Kontak Serumah dengan Penderita Tuberkulosis, Kesmas: National Public Health Journal; 2012, Vol. 6, No. 5, p.p. 212-218.

Kementerian Kesehatan R., Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013, Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI; 2013.

Kementrian Kesehatan RI., Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis, Kemenkes RI, Jakarta, 2011.

Kline, S. E., Hedemark, L. L., Davies S. F., Outbreak of Tuberculosis Among Regular Patrons of a Neighborhood Bar, New England Journal of Medicine; 1995, Vol. 333, No. 4, p.p. 222-227.

Narasimhan, P., Wood, J., MacIntyre C. R., Mathai, D., Risk Factors for Tuberculosis, Pulmonary Medicine; 2013.

Susilowati, T., Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Tuberculosis di Kecamatan Kaliangkrik Magelang (Studi Tentang Kontak Langsung dengan Pasien BTA Positif Tuberculosis), Jurnal Komunikasi Kesehatan (Edisi 3); 2012, Vol. 2, No. 2.

Wang, P. D., Lin, R. S., Tuberculosis Transmission in the Family, Journal of Infection; 2000, Vol. 41, No. 3, p.p. 249-251.

Wulandari, A. A., Nurjazuli, N., Adi M. S., Faktor Risiko dan Potensi Penularan Tuberkulosis Paru di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia; 2015, Vol. 14, No. 1, p.p. 7-13

WHO, Global Tuberculosis Report; 2017.

Wood, R., Johnstone-Robertson, S., Uys, P., Hargrove, J., Middelkoop, K., Lawn, S. D., Bekker, L. G., Tuberculosis Transmission to Young Children in a South African Community: Modeling Household and Community Infection Risks, Clinical Infectious Diseases; 2010, Vol. 51, No. 4, p.p. 401-408.




DOI: https://doi.org/10.37598/jukema.v6i2.899

Refbacks

  • There are currently no refbacks.