ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO SOLVABILITAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA BPJS KESEHATAN CABANG MEULABOH

Abstract

Kinerja keuangan sebuah perusahaan yaitu hasil yang digapai sebuah perusahaan dalam mengelola keuangan perusahaan tersebut dalam jangka waktu satu periode. Kinerja keuangan dikatakan juga sebagai pengakuan pendapatan dan pengaitan biaya menghasilkan angka laba yang lebih unggul dibandingkan arus kas untuk mengevaluasi kinerja keuangan. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) adalah badan hukum publik yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan bertugas menyelenggarakan jaminan kesehatan nasional bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya bagi pegawai negeri sipil, PNS penerima pensiun dan TNI/Polri, veteran, Perintis Kemerdekaan dan keluarga mereka dan badan usaha lain atau orang biasa. setiap tahunnya jumlah aset, hutang dan pendapatan mengalami peningkatan, namun untuk ekuitas dan laba/rugi bersih mengalami penurunan di tahun 2020. Bahkan untuk laba/rugi bersih di tahun 2019 BPJS Kesehatan mengalami kerugian sebesar Rp. 57.333.000.000. Ditahun 2019 mengalami peningkatan drastis yaitu sebesar Rp. 369.067.000.000. Namun sayangnya di tahun 2020 BPJS Kesehatan mengalami kerugian sebesar Rp. 27.996.000.000. Hal ini tentu menjadi tanda tanya mengapa ditahun 2020 BPJS Kesehatan mengalami kerugian disaat tahun 2019 sudah mengalami peningkatan laba yang drastis. Hal ini yang menjadi alasan penulis untuk menganalisis laporan keuangan BPJS kesehatan selama 3 tahun terakhir. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan deskriptif, teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi. Menunjukkan bahwa kemampuan BPJS Kesehatan dalam mendapatkan laba selama 3 tahun terakhir adalah sebesar 1% dari total aktiva yang tersedia. Menunjukkan bahwa kemampuan BPJS Kesehatan dalam mendapatkan laba selama 3 tahun terakhir dengan menggunakan rasio ROE adalah sebesar 1% dari total ekuitas yang tersedia. Menunjukkan bahwa sebesar 22% porsi penggunaan hutang dalam membiayai investasi pada aktiva BPJS Kesehatan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, yang berarti sebesar 22% dari 100% risiko keuangan perusahaan mengembalikan pinjaman. Menunjukkan bahwa sebesar 29% porsi penggunaan hutang dalam membiayai investasi pada ekuitas BPJS Kesehatan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, yang berarti sebesar 29% dari 100% risiko keuangan perusahaan mengembalikan pinjaman