INTEGRASI UNIT USAHA SIMPAN PINJAM (USP) MILIK KOPERASI KE DALAM BANK KOPERASI (Analisis Potensi dan Penguatan Finansial Koperasi Menuju Kemandirian)

Ishak Hasan

Abstract


Sebagai badan usaha, koperasi sampai dengan saat ini masih menghadapi berbagai persoalan yang mendasar, di antaranya belum adanya lembaga pendukung keuangan yang secara penuh dimiliki oleh koperasi. Selama ini kita mengenal ada lembaga yang ”berbau” koperasi, seperti Bank BUKOPIN. Akan tetapi, lembaga keuangan tersebut bukanlah milik koperasi secara penuh. Sungguhpun, pada awalnya bank tersebut digagas oleh gerakan koperasi, namun di dalam perjalanannya lembaga tersebut telah beralih ke tangan swasta. Dengan demikian, harapan bahwa koperasi memiliki lembaga keuangan guna mendukung aktivitas usahanya sendiri menjadi buyar di tengah jalan. Oleh karena itu, sudah saatnya dirintis kembali lembaga keuangan milik sendiri dengan cara mengintegrasikan usaha-usaha seperti unit usaha simpan-pinjam yang sudah ada menjadi Bank Koperasi. Apabila ini bisa dilakukan, maka posisi tawar koperasi di bidang finansial akan menjadi lebih kuat, dan marwah koperasi akan terjaga. Alasannya, apabila koperasi membutuhkan modal, dan berbagai pembiayaan, aktivitas transaksi, dan jasa keuangan lain akan lebih mudah memperolehnya secara bersama-sama dengan tanpa mengemis kepada pihak lain di luar koperasi, seperti swasta, dan negara.

 

Keyword:  KSP, Lembaga Keuangan Koperasi.


References


Abrahamsen, A. Martin (1976). Cooperative Business Enterprise, Mc. Graw-Hill, New York.

Cobia, David W. & Bruce Anderson (1989). Product And Pricing Strategies, dalam David W. Cobia (ed.), Cooperatives in Agriculture, Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.

Cobia, David W. (1989). Special Topics for Marketing Cooperatives, dalam David W. Cobia (ed.), Cooperatives in Agriculture, Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.

Departemen Koperasi, PKM (1992). Undang Undang Perkoperasian No. 25 Tahun 1992, Jakarta.

______________(1992). Pemberdayaan Ekonomi Rakyat, Jakarta.

Hanel, Alfred (1989). Organisasi Koperasi: Pokok-pokok Pikiran mengenai Organisasi Koperasi dan Kebijakan Pengembangannya di Negara-negara Berkembang, UNPAD, Bandung.

__________(1994). Dual or Double Nature of Co-operatives, in International Hand Book of Cooperative oleh Eberhard Dulfer, Vandenhoeck & Ruprech Gottingen, Germany.

Hudiyanto (2002). Sistem Koperasi: Ideologi dan Pengelolaan, UIIPRES, Yogyakarta.

Ima Suwandi (1986). Koperasi: Organisasi Ekonomi yang Berwatak Sosial, Bhratara, Jakarta.

Kuhn, Johannes (1987). Cooperative Organizations for Rural Development, Marburg-UNPAD, Bandung.

Munkner, Hans H. (1997). Masa Depan Koperasi, Terjemahan Djabaruddin Djohan, Dekopin, Jakarta.

_______________(2001). Penemuan Kembali Koperasi Dalam Kebijakan Pembangunan, Terjemahan Maria P.N., YAKOMA – PGI, Jakarta.

Roy, Ewell Paul (1981). Cooperatives: Development, Principles and Management, The Interstate Printers & Publishers, Inc. Danville IIinois.

Sjamsuri SA, (1998) Dasar-Dasar Ideologi Dan Teori Koperasi, Babussalam, Bandung.

Sri Edi Swasono (1990). Demokrasi Ekonomi, Keterkaitan Usaha, Partisipasi vs Konsentrasi Ekonomi, Dekopin, Jakarta.

Suryana (1994). Daya Dukung Usaha Koperasi Unit Desa dan Implikasinya Terhadap Posisi Pendanaan dan Keberhasilan Usaha Koperasi Unit Desa (Suatu Kasus Di Kabupaten Bandung), Tesis, UNPAD, Bandung.

Thoby Mutis (1990). Pengembangan Koperasi, Gramedia Grasindo, Jakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.