UNGKAPAN BEREFEREN BINATANG DALAM BAHASA ACEH DIALEK PEUSANGAN

Azwardi -

Abstract


Artikel ini mendeskripsikan sejumlah fakta dan data awal yang berhubungan dengan ungkapan bereferen binatang dalam bahasa Aceh dialek Peusangan yang meliputi hal-hal sebagai berikut: (1) makna, maksud, dan amanat yang terkandung dalam ungkapan referen binatang, dan (2) pemakaian ungkapan referen binatang dalam konteks pemakaian bahasa masyarakat Aceh. Sumber datanya adalah masyarakat penutur asli bahasa Aceh dialek Peusangan yang tersebar di beberapa wilayah kabupaten/kota di Aceh. Berdasarkan beberapa data yang teramati dalam konteks pemakaian ungkapan bereferen binatang, terlihat bahwa ada kecenderungan orang Aceh memosisikan orang-orang yang memiliki moral tercela setara dengan binatang. Jenis binatang yang direpresentasikan sesuai dengan tingkat tabiat atau sifat cela yang dimiliki manusia tersebut. Deskripsi ini sangat penting bagi ketersediaan data awal bagi sebuah penelitian yang komprehensif berkaitan dengan ungkapan bahasa Aceh karena inventarisasi secara spesifik tentang ungkapan-ungkapan bereferen bintang dalam bahasa Aceh secara menyeluruh belum pernah dilakukan, padahal ungkapan-ungkapan tersebut merupakan salah satu sastra lisan, memori kolektif masyarakat Aceh yang perlu dilestarikan dan dikembangkan seperti yang telah dilakukan terhadap sastra lisan bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa lain di Nusantara.

 

Kata kunci: ungkapan, ungkapan bereferen binatang, bahasa Aceh,  dialek Peusangan


References


Hidayat, Asep Ahmad. 2006. Filsafat Bahasa: Mengungkap Hakikat Bahasa, Makna, dan Tanda. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Keraf, Gorys. 1991. Tata Bahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah.

---------. 1994a. Komposisi. Ende Flores: Nusa Indah.

---------. 2004b. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kulsum, Umi. 2008. “Perubahan Makna Akibat Asosiasi pada Metafora dalam Bahasa Indonesia”. Jurnal Metalingua, Vol. 6, No. 1, Juni 2008:63-70.

Pateda, Mansoer. 2001. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.

Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Safriandi. 2008. “Ungkapan-Ungkapan Emosional dalam Bahasa Aceh”. Dalam Majalah Tuhoe, Edisi VI, Juli 2008.

Wijana, Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. 2006. Sosiolinguistik: Kajian Teoretis dan Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wijana, I Dewa Putu. 2005. “Makian dalam Bahasa Indonesia: Studi tentang Bentuk dan Referensinya”. Jurnal Humaniora Fakultas Ilmu Budaya UGM, Volume 16, Nomor 3, Oktober 2004:242-251).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.