KAJIAN FAKTOR PENYEBAB DAN INTERVENSI GIZI SPESIFIK UNTUK PENCEGAHAN STUNTING DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA

Heryanto Heryanto, Evi Martha

Abstract


Latar belakang: Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat akumulasi ketidak cukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Penyebab langsung stunting adalah kurangnya asupan makanan dan adanya penyakit infeksi. Upaya penurunan stunting dilakukan melalui dua intervensi, yaitu intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. Intervensi gizi spesifik ini umumnya diberikan oleh sektor kesehatan untuk mengatasi penyebab langsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor penyebab stunting dan intervensi gizi spesifik untuk pencegahan stunting di Kabupaten Lampung Utara tahun 2017. Metode: Yang digunakan pada kajian ini adalah review dan analisis statitistik deskripitif data sekunder yang sudah dianalisa secara univariat yaitu data profil kesehatan dan laporan program kesehatan Kabupaten Lampung Utara tahun 2018. Kemudian direview dengan beberapa literatur hasil penelitian di Indonesia. Hasil: Identifikasi diketahui bahwa faktor-faktor penyebab stunting adalah 26.8% ibu hamil mengalami anemia zat besi, 17.3% ibu hamil mengalami KEK, 1.2% bayi mengalami BBLR, 38.07% balita menderita diare dan 35.09% balita mendirita ISPA, 49.2% bayi tidak ASI eksklusif, 53.4% balita mengkonsumsi makanan kurang beragam, 24% RT belum terakses air bersih dan jamban sehat, 44.6% RT belum ber-PHBS. Kesimpulan: Hasil identifikasi intervensi gizi spesifik untuk pencegahan stunting yang dilakukan antara lain: pemberian tablet Fe bagi ibu hamil, PMT bagi ibu hamil KEK, Pemeriksaan kehamilan sesuai standar, pemberian vitamin A bagi balita, pemberian imunisasi lengkap bagi bayi, pemantauan dan promosi pertumbuhan serta sanitasi total berbasis masyarakat (STBM).


Full Text:

PDF

References


Hoffman, D. J., Sawaya, A. L., Verreschi, I., Why are Nutritionally Stunted Children at Increased Risk of Obesity, Am J Clin Nutrition; 2000, vol. 72.

Trihono, Pendek (Stunting) di Indonesia Masalah dan Solusinya, Balitbang Kes.; 2015.

Ngaisah, D., Hubungan Sosial Ekonomi dengan Kejadian Stunting pada Balita di Desa Kanigoro Septosari Gunung Kidul, Jurnal Medika Respati; 2015, vol. 10, no. 4.

Kusumawati, E., dkk., Model Pengendalian Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia di Bawah Tiga Tahun, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional; 2015, vol. 9, no. 3.

Pusdatin, Situsi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia, Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan; 2018.

Kemenkes RI., Hasil Utama Riskesdas; 2018.

Mitra, Permasalahan Stunting dan Intervensi untuk Mencegah Terjadinya Stunting, Jurnal kesehatan komunitas; 2015, vol. 2, no. 6.

Bapenas, Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten/Kota, 2018.

Panggabean, P., Kasus Stunting di Lampung Meningkat, Siapa yang Salah?, https://kompasiana.com, 28 Mei 2018).

Fatimah, H., Pola Konsumsi dan Kadar Haemoglobin pada Ibu Hamil di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Makara Kesehatan: 2011, vol. 15, no. 1, p.p. 31-36.

Pratiwi, Hubungan Ibu Hamil Anemia dengan Stunting pada Bayi Baru Lahir di RSUD Wonosari Gunung Kidul Tahun 2016, Skripsi, Universitas Aisyiyah. Yogyakarta; 2017.

Tsuroyya, M. M., Hubungan Status Anemia Ibu Saat Hamil dan Faktor Lainnya dengan Kejadian Stunting pada Baduta 6-23 Bulan di Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes, Tesis, Universitas Indonesia; 2017.

Ruaidah, N., Hubungan Anemia Ibu Hamil dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-24 Bulan di Kota Yogyakarta; 2013, E-Thesis & Desertation (ETD), Universitas Gadjah Mada.

Tri, W., Kristiana, Hubungan Status Gizi Ibu Saat Hamil dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-23 Bulan di Kabupaten Bantul; 2015, Tesis, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Waskita, B. W. A. dkk., Hubungan antara Kekurangan Energy Kronik (KEK) Ibu Hamil dengan Kejadian Stunting Bayi Baru Lahir di Puskesmas Kabupaten Pekalongan; 2019, E-Skripsi Stikesmuh Pekajangan.

Ni’mah, K., Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita, Jurnal Media Gizi Indonesia; 2015, vol. 10, no. 1.

Mugianti, S., Faktor Penyebab Anak Stunting Usia 25-60 Bulan di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar, Jurnal Ners dan Kebidananan; 2018, vol. 5, no. 3.

Setiawan, E., dkk., Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018, Jurnal Kesehatan Andalas; 2018, vol. 07, no. 02.

Oktarina, Z., Faktor Risiko Stunting pada Balita (24-59 Bulan) di Sumatera, Jurnal gizi dan pangan; 2013, vol. 8, no. 3.

Aridiyah, F. O. dkk., Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan, E-Jurnal Pustaka Kesehatan; 2015, vol. 3, no. 1.

Ulfani, D. H., Faktor-faktor Sosial Ekonomi dan Kesehatan Masyarakat Kaitannya dengan Masalah Gizi Underweight, Stunted, Wasted di Inonesia Pendekatan Ekologi Gizi, Journal Nutrition and food; 2011, vol. 6, no. 1.

Azriful, dkk., Determinan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Kelurahan Rangas Kecamatan Banggae Kabupaten Majene, Alsihah: Publichealth science jurnal; 2018, vol. 10, no. 2.

Kemenkes RI., Intervensi Komunikasi Perubahan Perilaku untuk Pencegahan Stunting: Pola Konsumsi, Pengasuhan, Higienis Pribadi dan Lingkungan, Makalah Utama Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi XI; 2018.

Kementerian Kesehatan RI., Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan Ibu Hamil, Kementerian Kesehatan Jakarta; 2010.

Rahmayana dkk., Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Kejadian Stunting Anak Usia 24-59 Bulan di Posyandu Asoka II Wilayah Pesisir Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar Tahun 2014, Al-Sihah: Public Health Science Journal; 2014, vol. 6, no. 2.

Swamilaksita, P. D., Efikasi Suplemen Zat Gizi pada Ibu Hamil Terhadap Hasil Kehamilan, Jurnal MGMI; 2016, vol. 8, no. 1.

Prabandari, Y. dkk., Hubungan Kurang Energi Kronik dan Anemia pada Ibu Hamil dengan Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan di Kabupaten Boyolali, Jurnal penelitian gizi dan makanan; 2016, vol. 09, no. 01.

Kementerian Kesehatan RI., Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan Ibu Hamil, Kementerian Kesehatan Jakarta; 2010.

Pastuty, R., Efektifitas Program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan pada Ibu Hamil Kekuarngan Energy Kronik di Kota Palembang, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat; 2018, vol. 9, no. 3.

Setyowati, N., Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Biskuit Sandwich terhadap Status Gizi Ibu Hamil Kekurangan Energy Kronis (KEK) di Wilayah UPT Puskesmas Bantarbolang Kabupaten Pemalang, Naskah Publikasi. Universitas Muhamadya Semarang; 2018.

Amini, A., Hubungan Kunjungan Antenatal Care dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 12-59 Bulan di Kabupaten Lombok Utara, Tesis, Univresitas Aisyiyah. Yogyakarta; 2016.

Wahyuningtyas, D. S., Hubungan Persepsi Ibu dan Partisipasi Balita ke Posyandu dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 36-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Gilingan Surakarta, Skripsi, Universitas Muhamadya Surakarta. Surakarta; 2015.

Destiadi, A., Frekuensi Kunjungan Posyandu dan Riwayat Kenaikan Berat Badan Sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 3-5 Tahun, Media Gizi Indonesia; 2015, vol. 10, no. 1.

Rahmat, D. O., Hubungan Asupan Seng, Vitamin A, Zat Besi dan Kejadian Stunting pada Balita di Kepulauan Nusa Tenggara (Riskesdas 2010), digilib.esaunggul.ac.id; 2010.

Picauly, I., Analisa Determinan dan Pengaruh Stunting Terhadap Prestasi Belajar Anak Sekolah di Kupang Nusa Tenggara Timur, Jurnal Gizi dan Pangan; 2013, vol. 8, no. 1.

Susiloningrum, W., Hubungan Pengetahuan Ibu dan Status Imunisasi dengan Status Gizi Balita 2-3 Tahun di Puskesmas Klegio 1 Boyolali, Skripsi, Universitas Muhamadya Surakarta. Surakarta; 2017.




DOI: https://doi.org/10.37598/jukema.v5i2.737

Refbacks

  • There are currently no refbacks.