Partisipasi Masyarakat dalam Pencegahan Penyakit Filariasis di Kecamatan Kuta Baro

Faudhiatul Halim, Sri Suyanta, Al Yasa’ Abubakar

Abstract


Latar Belakang: Partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan filariasis di Kecamatan Kuta Baro secara mandiri sejauh ini sudah banyak dilakukan. Namun partisipasi masyarakat yang diharapkan masih belum menggembirakan sehingga masih tingginya angka filariasis. Tujuan penelitian ini menganalisis faktor yang berhubungan dengan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan filariasis. Metode: Penelitian bersifat analitik dengan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga di Kecamatan Kuta Baro sebanyak 1.289 orang. Sampel diambil secara proportional random sampling yang berjumlah 90 orang. Analisis data menggunakan uji chi-square untuk analisis bivariat dan uji regresi logistik berganda untuk analisis multivariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 53,3% responden memiliki pengetahuan baik tentang filariasis, 56,6% responden memiliki sikap positif terhadap pencegahan filariasis, dan 65,5% responden menilai peran petugas sudah aktif. Hasil uji statistik diperoleh ada hubungan antara pengetahuan (p-value 0,004), sikap (p-value 0,032), dan peran petugas kesehatan (p-value 0,001) dengan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan filariasis. Hasil analisis multivariat diperoleh hasil bahwa peran petugas merupakan faktor yang dominan berhubungan dengan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan filariasis (p-value 0,001 dan OR = 11,13). Kesimpulan: Kepada masyarakat diharapkan untuk dapat berpartisipasi baik dalam pencegahan fiariasis dengan cara ikut di setiap kegiatan yang dilakukan seperti gotong royong, penyuluhan, dan pemberian obat pencegahan filariasis.

Full Text:

PDF

References


Kemenkes, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 94 Tahun 2014 Tentang Penanggulangan Filariasis, Jakarta: Kementrian Kesehatan, 2015.

Garjito T.A., Studi filariasis pada masyarakat pedesaan dikabupaten Banggai dan Parigi moutong, sulawesi tengah. Laporan akhir penelitian. Lokal litbang P2B2 Donggala, 2006.

Depkes RI., Penentuan daerah endemis penyakit kaki gajah, Dirjen PPM & PL, 2002.

Depkes RI., Ekologi dan Aspek Perilaku Vektor, Dit.Jen. PP & PL. Depkes RI. , 2007.

Syahrial, Ilmu Prilaku dan Pendidikan, USU Medan, 2000.

Notoatmodjo S., Teori dan aplikasi, Jakarta: Rineka cipta; 2013

Azhari., Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan FKM USU Medan, 2002.

Juriastuti, P.M.K.M., Djaja I.M & Susana D., Faktor risiko kejadian filariasis di kelurahan Jati Sampurna, Makara Kesehatan; 2010.

Kadarusman, Faktor- faktor yang berhubungan dengan kejadian filariasis di desa talang Babat Kecamatan Muara Sabak Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi, 2003

DepKes RI., Program Prioritas Nasional Pemberantasan Penyakit Menular Jangka Menengah 2005-2009, Jakarta: 2009.

Depkes RI., Dirjend P2-PL, Epidemiologi Filariasis, Jakarta: 2006.

Nugroho B A. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS, Yogyakarta: Andi Offset; 2005

Widoyono. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya, Jakarta: 2008.




DOI: https://doi.org/10.37598/jukema.v3i1.627

Refbacks

  • There are currently no refbacks.